ISU kebutuhan pangan yang akan semakin meningkat di kemudian hari sudah banyak diprediksi oleh para ahli. Saat ini, penduduk Indonesia berjumlah 273 juta jiwa dan akan terus bertambah hingga diperkirakan mencapai 318,96 juta pada 2045.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan, pemenuhan kebutuhan pangan tidaklah mudah karena memerlukan kecukupan lahan dan air. Pemerintah menganggap hal itu sebagai tantangan yang harus dipecahkan.

“Pangan merupakan kebutuhan primer dari manusia untuk dapat berlangsung hidup. Pemerintah terus mengupayakan berbagai cara untuk menjawab tantangan kebutuhan pangan di tengah ledakan penduduk dan perubahan iklim,” ujar Dedi di Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian ialah menggerakkan model pertanian terintegrasi (integrated farming). Menurut Dedi, ini merupakan terobosan dalam meningkatkan produksi dan secara holistik demi meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Ia menambahkan, kegiatan subsektor pertanian, tanaman, ternak, semua diinteregasikan sehingga tercapai efisiensi dan produktivitas sumber daya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lainnya) kemandirian dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

“Penerapan pertanian terpadu pada dasarnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang ada,” lanjutnya.

Ia menambahkan, Kementerian Pertanian menggelar peningkatan kapasitas penyuluh di Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar. Kegiatan yang diikuti 120 orang itu digelar di Hotel Horison Palma Pangandaran, Kamis (2/12/2021).

“Kita menyadari pelaksanaan sistem pertanian terpadu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang kompeten agar tercipta sinergi yang optimal,” tegas dia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan para penyuluh harus terus membekali diri dengan pengetahuan baru dan menambah kapasitas demi kemajuan dunia pertanian Indonesia. (RO/A-3)