KOMISI Penyiaran Indonesia (KPI) kembali merilis Hasil Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi periode II tahun 2021. Hasil riset tersebut mengalami tren peningkatan. Salah satu indeks yang paling tinggi yakni program wisata budaya.

Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan sekaligus penanggung jawab Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi di KPI, Yuliandre Darwis, menjelaskan penyelenggaraan riset menjadi tolak ukur bagi kualitas konten siaran di Indonesia. “Sejak 2020, hasil riset ini mengalami tren kenaikan. Hal ini dapat diartikan riset KPI ini telah menjadi rujukan lembaga penyiaran dalam melakukan perbaikan atas kualitas siarannya,” ujar Yuliandre dalam paparannya di Bekasi pada Kamis (2/12).

Dalam riset kali ini ada delapan program siaran televisi yang dinilai terdiri atas program berita, anak, talkshow, religi, wisata budaya, sinetron, variety show, dan infotainment. Dari delapan kategori yang diriset menunjukkan program siaran wisata budaya mendapatkan indeks tertinggi yakni 3,62.

Namun, masih ada tiga program siaran yang berada di bawah standar berkualitas, yakni variety show 2,92, infotainment 2,62, dan sinetron 2,59. KPI berharap hasil riset ini bisa berdampak besar terhadap ekosistem penyiaran, baik di lembaga penyiaran, masyarakat, maupun pengiklan. “KPI berharap para perusahaan yang beriklan dapat ikut berkontribusi dalam penempatan iklan di program-program yang terbukti memiliki kualitas baik,” ujar Yuliandre.

Ia mengungkapkan, jelang digitalisasi 2022 yaitu peralihan dari TV analog ke TV digital, dukungan pengiklan pada program-program siaran yang berkualitas berdasarkan hasil riset KPI akan membantu eksistensi acara tersebut di layar kaca masyarakat. “Memasuki era digital saat ini, hal yang paling utama ialah the king is content. Dengan peralihan dari analog ke digital, sudah dipastikan ke depan semakin beragam konten televisi di Indonesia,” pungkas Yuliandre. (OL-14)